Bulan November menyapa ku, suhu semakin menurun
setiap harinya. Dipagi hari suhu bisa menjacai 40c sedang disiang
hari sangat bersyukur jika suhu mencapai belasan derat meski sangat jarang.
Saat sore menjelang malam suhu tidak main-main dinginnya memaksa ku menggunakan
pakean berlapis-lapis saat berada diluar apato. Tidak ku hiraukan lagi tubuh
yang akan terlihat ‘bengkak’ akibat pakean yang bisa mencapai empat lapis lalu
disempurnakan dengan sebuah jaket diluar, bagi ku tubuh tetap hangat adalah
prioritas utama walau telapak tangan ku tetap beku bagai disiram air es mungkin
hanya butuh seseorang untuk menggenggamnya agar menjadi hangat karena
menggunakan sarung tangan akan membuat ku terlihat ‘aneh’.
Memasuki bulan Noveber, Autum atau musim gugur
menyapa ku. Pepohonan yang daunnya dulunya berwarna hijau kini mulai menguning
perlahan, setiap harinya memesona ku dengan anggunnya. Kata beberapa orang, aku
beruntung! Karena tidak jarang keistimewaan musim gugur berlalu begitu saja
bahkan tanpa sempat menampakkan eksistensinya harus rela mengucap kata pamit
akibat perubahan suhu yang sangat ekstrim. Dikondisi seperti ini, daun-daun
akan langsung menjadi coklat tanpa sempat melewati proses panjang yang selalu
dinantikan mata. Mata tidak dipersilahkan menikmati indahnya dedaunan yang
memiliki gradasi warna dalam satu pohon namun para daun tiba-tiba saja menjadi
coklat lalu berguguran ditanah dan para dahan menunggu datangnya musim dingin.
Tapi, Autum ku berbeda. Aku dipersilahkan
menikmati pepohonan yang daunnya menjadi merah bagaikan buah yang memenuhi
pohon. Aku pun disuguhi betapa indanya Koyo atau yang lebih dikenal dengan
sebutan momiji sebuah proses
perubahan warna daun dari hijau menjadi kuning, jingga hingga merah dimusim
gugur. Jika musim semi punya bunga sakura, musim dingin punya salju, musim
gugur punya momiji tapi aku punya kamu :D
Banyak yang salah sangka bahkan diriku pun salah
satunya. Dulu aku mengenalnya sebagai pohon momiji padahal sebenarnya momoji
adalah proses perubahan warna sedang pohon yang mengalami proses momiji ada
banyak salah satunya yang paling terkenal adalah daun Maple si daun lima jari
kata teman-teman ku yang dulunya sangat sering ku sebut daun momiji :D
Pohon Maple banyak dijumpai di Jepang, Cina,
korea juga Rusia tapi kini beberapa negara lain juga mulai
mengembangbiakkannya. Daunnya berbentuk telapak tangan dengan lima jari hingga
tujuh. Sedangkan bunganya memiliki lima
mahkota dengan warna merah atau ungu. Sungguh, mereka sangat-sangat cantik dan
memesona mata ku sejak perjumpaan kami yang pertama.
Hal lain yang membuat ku semakin beruntung, pohon
Maple yang sedang mengalami proses momiji berjejer rapi di seberang jalan tepat
didepan jendela kamar ku. Hal yang paling menyenangkan ketika membuka tirai
jendela dipukul enam pagi waktu Tsukuba adalah melihat perubahan warna mereka
setiap paginya. Masyaa Allah... terkadang hati bertanya-tanya, apa benar saat
ini kaki sedang berkelana jauh dari rumah? Terbentang laut panjang dan ribuan
pegunungan.
Sebentar lagi, daun-daun dipohon akan berguguran
mencai tanah. Momiji tidak akan berlangsung lama. Dua minggu adalah waktu yang
cukup bagi para daun untuk membuat mata terpesona. Setelahnya, dahan-dahan akan
bersiap menyambut datangnya musim yang identik dengan salju.
Seiring bergulirnya waktu, seiring dedaunan yang
berubah warna, waktu bergulir terasa sangat cepat dan waktu kepulangan ku pun
semakin dekat. Pada akhirnya aku harus angkat kaki dan kembali berseru dengan
rumah sebuah tempat ternyaman untuk kembali pulang. Ada banyak rindu yang ingin
ku tuntaskan. Ada banyak cerita yang ingin ku bagikan. Pun ada ada ratusan
potret kota ini yang ingin ku bagikan.
Lalu aku sadar, satu rindu yang ku tuntaskan
berarti satu rindu baru untuk ku mulai. Kelak, kota ini akan menjadi rindu ku.
Tempat dimana kedua kaki ku pernah berpijak. Ada hari yang telah kugunakan
untuk menghirup udaranya dan mencicipi banyak hal tentangnya. Walau kota ini
tidak banyak dikenal, bagi ku kota ini istimewa dengan segala keindahannya yang
memikat mata juga hati ku.
09 November
2018
12.25 waktu
Tsukuba